Monday, November 1, 2010

mamak, kenapa kau harus ada?


Oh mamak, kenapa kau harus ada?
kau sentiasa buat perut aku gundah gulana,
bila aku jejak di mama kandar,
penangan roti canai sekeping dua harus aku pekena,
bukan tak makan, bukan aku lapar,
cuma entah kenapa, roti canai harusku pekena,
aku hentam maggi, aku hentam nasi kandar,
oh aku semakin buncit tidak terkata,
oh buncit, kau buat aku segan untuk ketemu rihana,
oh tidak, oh tidak aku kata!

Oh mamak, kenapa kau harus ada?
kehadiranmu membuatkan aku leka,
perutku tidak aku jaga,
teh tarik, teh goncang, semua aku pekena,
tidakku hirau walaupun hari sudah senja,
tetap juga menikmati sekawan kopi bersama,
beginilah cerita anak remaja,
sudah buncit baru menyesal tidak terkata,
aku harus berjaga-jaga,
sebelum perutku jadi seperti perempuan berbadan dua,
nanti hai hai hai pusing kepala,

Oh mamak, kenapa kau harus ada?
bila menahan air liur melihat rakan terliur seketika,
hendak aku tahan enggak bisa,
kerna nafsu aku memakan jiwa,
eceh aku berkata,
sudahla sudahla, sampai bila kau harus ada?

No comments:

Post a Comment